Gelombang Otak
Posted: Friday, March 9, 2012 by Ciloty BrotherHoodz Community in Labels: Teknologi, Umum
Comments
Semua pasti tahu tentang gelombang_kan?
Benda yang memiliki gelombang selalu berada disekitar kita, seperti HP, WiFi, Radio, TV Analog dan lain - lain, namun tahukah anda bahwa otak kita sendiri ternyata juga memiliki GELOMBANG tersebut.
Benda yang memiliki gelombang selalu berada disekitar kita, seperti HP, WiFi, Radio, TV Analog dan lain - lain, namun tahukah anda bahwa otak kita sendiri ternyata juga memiliki GELOMBANG tersebut.
Kalau kita pergi ke rumah
sakit, laboratium, atau ke pusat-pusat penelititan fungsi otak
manusia, maka kita bisa menemui EEG atau electroencephalogram
dan Brain Mapping. Kedua alat tersebut digunakan untuk mengamati
aktivitas otak manusia. Perbedaannya adalah Brain Mapping hanya
memeriksa secara fisik. Untuk mengetahui adanya gangguan,
kerusakan atau kecacatan otak, misalkan tumor otak, pecahnya
pembulu darah otak, benturan pada kepala dan seterusnya.
Sedangkan EEG memeriksa getaran, frekwensi, sinyal atau
Gelombang Otak (Brainwave) yang kemudian dikelompokkan kedalam beberapa
kondisi kesadaran.
Getaran atau frekwensi adalah
jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz). Berdasarkan
riset selama bertahun-tahun di berbagai negara maju, frekwensi
otak manusia berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur
ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Melalui
penelitian yang panjang, akhirnya para ahli syaraf (otak)
sependapat bawah Gelombang Otak (Brainwave) berkaitan dengan kondisi pikiran.
Saya akan jelaskan satu per satu tentang jenis-jenis frekwensi
Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi otak manusia.
- GAMMA (16 hz - 100 hz)
Gelombang
Gamma
|
Gelombang Gamma cenderung
merupakan yang terendah dalam amplitudo dan gelombang paling
cepat. Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang
terjadi pada saat seseorang mengalami aktifitas mental yang
sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan,
perebutan kejuaraan, tampil dimuka umum, sangat panik, ketakutan.
Kondisi Gamma adalah kondisi dalam kesadaran penuh. Berdasarkan penyelidikan Dr.
Jeffrey D. Thompson (Center for Acoustic Research) di atas
gelombang gamma sebenarnya masih ada lagi yaitu gelombang
Hypergamma ( tepat 100 Hz ) dan gelombang Lambda (tepat 200 Hz),
yang merupakan geolombang-gelombang supernatural atau
berhubungan dengan kemampuan yang luar biasa.
- BETA (di atas 12 hz atau dari 12 hz s/d 19 hz)
Gelombang
Beta
|
Merupakan Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami
aktifitas mental yang terjaga penuh. Anda berada dalam kondisi ini
ketika Anda melakukan kegiatan Anda sehari-hari dan berinteraksi
dengan orang lain di sekitar Anda.
Frekwensi
beta adalah keadaan pikiran Anda sekaran ini, ketika
Anda duduk di depan komputer membaca
artikel ini. Gelombang beta dibagi menjadi 3
kelompok, yaitu high beta (lebih dari 19 Hz) yang merupakan transisi
dengan getaran gamma , lalu getaran beta (15 hz -18 hz) yang juga
merupakan transisi dengan getaran gamma, dan selanjutnya lowbeta (12
hz ~ 15 hz).
Gelombang Beta di perlukan otak ketika Anda berpikir, rasional, pemecahan masalah,
dan
keadaan pikiran di mana Anda telah menghabiskan sebagian
besar hidup Anda.
- Sensori Motor Rhytm (12 hz - 16 hz)
Gelombang
Sensori Motor Rhytm
|
SMR sebenarnya masih masuk kelompok getaran lowbeta, namun
mendapatkan perhatian khusus dan juga baru dipelajari secara
mendalam akhir-akhir ini oleh para ahli, karena penderita epilepsy,
ADHD ( Attention Deficit and Hyperactivity Disorder) dan Autism
ternyata tidak menghasilkan gelombang jenis ini. Para penderita
gangguan di atas tidak tidak mampu berkonsentrasi atau fokus pada
suatu hal yang dianggap penting. Sehingga setiap pengobatan yang
tepat adalah cara agar otaknya bisa menghasilkan getaran SMR
tersebut. Dan hal ini bisa dilakukan dengan teknik neurofeedback .
- ALPHA ( 8 hz - 12 hz )
Gelombang
Alpha
|
Adalah
Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang yang
mengalami relaksaksi atau mulai istirahat dengan tanda-tanda mata
mulai menutup atau mulai mengantuk. Anda menghasilkan gelombang Alpha
setiap akan tidur, tepatnya masa peralihan antara sadar dan
tidak sadar. Fenomena Alpha banyak dimanfaatkan oleh para pakar
hypnosis untuk mulai memberikan sugesti kepada pasiennya. Orang yang
memulai meditasi (meditasi ringan) juga menghasilkan gelombang
alpha. Frekwensi alpha 8 -12 hz , merupakan frekwensi pengendali,
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Anda bisa mengingat mimpi
Anda, karena Anda memiliki gelombang alpha. Kabur atau jelas sebuah
mimpi yang bisa Anda ingat, tergantung kualitas dan kuantitas
gelombang Alpha pada saat Anda bermimpi.
Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk
pemrograman bawah sadar.
- THETA ( 4 hz - 8 hz )
Gelombang
Theta
|
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang terjadi pada saat seseorang mengalami
tidur ringan, atau sangat mengantuk. Tanda-tandanya napas mulai
melambat dan dalam. Selain orang yang sedang diambang tidur,
beberapa orang juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) ini saat trance,
hypnosis, meditasi dalam, berdoa, menjalani ritual agama dengan
khusyu. Orang yang mampu mengalirkan energi chi, prana atau tenaga
dalam, juga menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) theta pada saat mereka
latihan atau menyalurkan energinya kepada orang lain.
Dengan latihan, kita dapat memanfaatkan Gelombang Otak (Brainwave)
Theta untuk tujuan yang lebih besar, yaitu memasuki
kondisi meditasi yang sangat dalam, namun, biasanya begitu
Anda telah mencapai theta, Anda menjadi mudah tertidur.
Disinilah alasan bahwa
gelombang Alpha adalah keadaan utama
untuk pemrograman pikiran bawah sadar Anda. Jika Anda
ingin
bereksperimen dengan meditasi
melalui Gelombang Otak (Brainwave) theta, duduklah
tegak untuk tetap sadar dan mencegah dari tertidur.
Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Kemudian, bayi dan balita rata-rata tidur lebih dari 12 jam dalam sehari. Itulah mengapa otak anak-anak selalu dalam fase gelombang alpha dan theta. Perlu diingat, gelombang alpha dan theta adalah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh sebab itu, anak-anak cepat sekali dalam belajar dan mudah menerima perkataan dari orang lain apa adanya. Gelombang Otak (Brainwave) ini juga menyebabkan daya imajinasi anak-anak luar biasa. Ketika mereka bermain mobil-mobilan misalnya, imajinasi mereka aktif dan permainan menjadi sangat seru.
Pernahkah Anda
mendengar berita kecelakaan yang menewaskan banyak korban, tapi
keajaiban terjadi di situ? Di beritakan seorang anak bayi selamat
dari kecelakaan maut tersebut. Gelombang Otak (Brainwave)
theta juga dikenal sebagai "gelombang ajaib", karena berkaitan
dengan kekuatan psikis. Berdasarkan penyelidikan para ahli, bahwa
banyak terjadi kecelakaan pesawat udara, tabrakan, kebakaran,
kecelakaan kapal laut yang menewaskan banyak orang. Namun ada
keanehan, beberapa anak balita bisa selamat. Kemungkinan ini
dikarenakan anak-anak hampir setiap saat dalam kondisi gelombang
theta. Perasaan dekat dengan Tuhan pun akan terjadi apabila kita
dapat memasuki fase gelombang theta. Anda mungkin pernah
mengalaminya saat Anda berdoa, meditasi, melakukan ritual-ritual
agama. Dengan dasar inilah "GOD SPOT" ditemukan.
- DELTA (0.5 hz - 4 hz)
Gelombang
Delta
|
Adalah Gelombang Otak (Brainwave) yang memiliki amplitudo yang besar dan
frekwensi yang rendah, yaitu dibawah 3 hz. Otak Anda menghasilkan
gelombang ini ketika Anda tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase Delta
adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh Anda melakukan
proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif
memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. Gelombang Delta
adalah gelombang yang paling rendah pada otak Anda, otak
tidak akan pernah mencapai frekwensi 0 hz,
karena jika otak Anda dalam kasus ini Anda akan mati!
- Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83
Hz yang juga masuk dalam kelompok gelombang theta. Seseorang yang
otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan frekwensi ini memiliki
kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan
fenomena psikis lainnya. Anak indigo, yaitu anak super cerdas yang
biasanya berkemampuan ESP atau Extra Sensory Perception, juga bisa
memasuki gelombang ini dengan mudah dan konstan.
Penemuan baru
dibidang frekwensi dan Gelombang Otak (Brainwave) manusia oleh Dr. Jeffrey D.
Thompson dari Neuroacoustic Research, bahwa masih ada gelombang dan
frekwensi lain dibawah Delta, atau dibawah 0.5 hz, yaitu frekwensi
EPSILON, yang juga sangat mempengaruhi aktifitas mental seseorang
dalam kemampuan supranatural, seperti pada gelombang theta diatas.
- METODE STIMULASI MUSIK GELOMBANG OTAK
Stimulasi
Gelombang Otak (Brainwave) adalah fenomena yang alami, sama alaminya dengan
teori fisika. Getaran suara tertentu yang didengarkan telinga bisa
menggetarkan otak, sehingga otak memproduksi gelombang yang
frekwensinya sama dengan frekwensi suara yang kita dengar. Hal ini
sama saja dengan hukum fisika pada dua garpu tala.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .
Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.
Apabila ada dua buah garpu tala yang senada, apabila salah satu garpu tala diketuk T1 (digetarkan), lalu didekatkan tanpa menyentuhnya kepada garpu tala lain T2 , yang diam, maka garpu tala yang lain ini akan ikut bergetar, dengan nada yang sama. Maka garpu tala T2 disebut beresonansi (ikut bergetar) dengan garpu tala T1 .
Demikian pula otak manusia, dengan diketahuinya setiap tingkat Gelombang Otak (Brainwave) manusia yang mampu beresonansi dari getaran audio, visual, dan sinyal raba atau perasaan, maka kita dapat menstimulasi otak kita agar menghasilkan Gelombang Otak (Brainwave) tertentu sesuai kebutuhan, misalnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir, ingatan, pemahaman yang cepat, meditasi, aktifitas-aktifitas supranatural, mengobati atau meningkatkan kesehatan bagi mereka yang menderita ADHD, ADD atau Autism, susah tidur dan seterusnya.